Seorang peniaga membawa beberapa ekor anjing di dalam kerangkeng untuk digunakan dalam festival daging anjing di kota Yulin, China. Festival ini adalah tradisi tahunan untuk memperingati datangnya musim panas. | South China Morning Post
BEIJING, KOMPAS.com — Pada Jumaat (21/6/2013), warga kota Yulin, Provinsi Guangxi, China, akan mengadakan festival daging anjing yang merupakan sebahagian dari tradisi merayakan datangnya musim panas.
Dalam festival tahunan ini, warga kota akan memasak daging anjing, ditemani buah laici, dan minuman beralkohol. Ribuan orang diprediksi akan memenuhi pesta makanan di jalanan kota untuk menikmati festival ini.
Namun, tradisi tahunan ini mendapat kecaman dari para aktivis penyayang binatang. Sebab, dalam festival ini tak kurang dari 10,000 ekor anjing akan dibunuh untuk dimasak dagingnya.
"Mereka yang tak sempat datang ke festival di jalanan biasanya memasak daging anjing dan memakan buah laici di rumah," kata seorang warga kota.
Para aktivis penyayang hewan khawatir tingginya permintaan daging anjing boleh memicu pencurian hewan peliharaan atau hewan liar di jalanan.
Namun, pemerintah kota Yulin mengatakan, daging anjing yang dimakan dalam festival ini dipasok sejumlah peternakan anjing di kawasan itu.
Para aktivis ini mencuba berbagai cara untuk menghentikan tradisi ini, mulai dari mengirim surat terbuka ke pemerintah Yulin, meminta selebriti mengecam tradisi ini, hingga mengirim petisen ke Rumah Putih.
Sejauh ini, semua usaha untuk menghentikan tradisi tahunan makan daging anjing gagal dan justru memicu kemarahan penduduk Yulin.
"Tidak adil jika menyebut penduduk Yulin sebagai warga yang brutal hanya kerana kami punya tradisi makan daging anjing. Mereka yang menyebut kami kejam seharusnya lebih dulu berhenti makan daging," kata seorang warga bernama Annie.
Du Yufeng, aktivis organisasi pelindung hewan yang berbasis di Sichuan, mengatakan, dia melihat daging anjing diperdagangkan terbuka di sejumlah pasar di Yulin.
"Pembunuhan massal anjing akan terjadi tak lama lagi. Biasanya para penjual daging anjing memerlukan beberapa hari untuk mempersiapkan festival yang dijalan satu hari," kata Yufeng.
Pemerintah Yulin berjanji untuk memperketat pemeriksaan sanitasi dan melarang pembantaian anjing di depan publik selama festival tahun ini.
Di China tidak terdapat undang-undang kesejahteraan hewan, tetapi menjual daging anjing memerlukan sijil/lesen sanitasi yang diterbitkan pemerintah.
Namun, Du Yufeng menpertanyakan keefektifan inspeksi pemerintah. Dia menduga sejumlah petugas inspeksi memberitahukan kepada para pemilik kedai daging mengenai waktu pemeriksaan dilakukan.
Kempen anti-daging anjing pernah membuahkan hasil pada 2011, ketika pemerintah Wilayah Zhejiang membatalkan festival daging anjing setelah mendapat penolakan melalui internet.
Dalam festival tahunan ini, warga kota akan memasak daging anjing, ditemani buah laici, dan minuman beralkohol. Ribuan orang diprediksi akan memenuhi pesta makanan di jalanan kota untuk menikmati festival ini.
Namun, tradisi tahunan ini mendapat kecaman dari para aktivis penyayang binatang. Sebab, dalam festival ini tak kurang dari 10,000 ekor anjing akan dibunuh untuk dimasak dagingnya.
"Mereka yang tak sempat datang ke festival di jalanan biasanya memasak daging anjing dan memakan buah laici di rumah," kata seorang warga kota.
Para aktivis penyayang hewan khawatir tingginya permintaan daging anjing boleh memicu pencurian hewan peliharaan atau hewan liar di jalanan.
Namun, pemerintah kota Yulin mengatakan, daging anjing yang dimakan dalam festival ini dipasok sejumlah peternakan anjing di kawasan itu.
Para aktivis ini mencuba berbagai cara untuk menghentikan tradisi ini, mulai dari mengirim surat terbuka ke pemerintah Yulin, meminta selebriti mengecam tradisi ini, hingga mengirim petisen ke Rumah Putih.
Sejauh ini, semua usaha untuk menghentikan tradisi tahunan makan daging anjing gagal dan justru memicu kemarahan penduduk Yulin.
"Tidak adil jika menyebut penduduk Yulin sebagai warga yang brutal hanya kerana kami punya tradisi makan daging anjing. Mereka yang menyebut kami kejam seharusnya lebih dulu berhenti makan daging," kata seorang warga bernama Annie.
Du Yufeng, aktivis organisasi pelindung hewan yang berbasis di Sichuan, mengatakan, dia melihat daging anjing diperdagangkan terbuka di sejumlah pasar di Yulin.
"Pembunuhan massal anjing akan terjadi tak lama lagi. Biasanya para penjual daging anjing memerlukan beberapa hari untuk mempersiapkan festival yang dijalan satu hari," kata Yufeng.
Pemerintah Yulin berjanji untuk memperketat pemeriksaan sanitasi dan melarang pembantaian anjing di depan publik selama festival tahun ini.
Di China tidak terdapat undang-undang kesejahteraan hewan, tetapi menjual daging anjing memerlukan sijil/lesen sanitasi yang diterbitkan pemerintah.
Namun, Du Yufeng menpertanyakan keefektifan inspeksi pemerintah. Dia menduga sejumlah petugas inspeksi memberitahukan kepada para pemilik kedai daging mengenai waktu pemeriksaan dilakukan.
Kempen anti-daging anjing pernah membuahkan hasil pada 2011, ketika pemerintah Wilayah Zhejiang membatalkan festival daging anjing setelah mendapat penolakan melalui internet.
Sumber : South China Morning Post
Editor : Ervan Hardoko
0 comments:
Post a Comment