Menjahit lidah dengan koyo plastik menjadi metode penurunan berat badan yang marak dibicarakan saat ini. Koyo yang telah dijahitkan di lidah, dipercaya bisa membantu mempercepat pelangsingan tubuh kerana membuat orang tidak boleh makan dengan normal. Hanya mampu makanan dalam bentuk cair.
Untuk membuktikan efektivitinya, dua wanita pun mencoba 'koyo ajaib' ciptaan ahli bedah plastik dr Nikolas Chugay itu. Mereka adalah Marlene Beltran dan Lysander Lanuza yang mengaku tidak boleh mengawall hasrat makan mereka.
Apakah berhasil? Keduanya menyatakan puas dengan hasilnya. Lysander berhasil menurunkan beratnya hingga 10 kg sementara Marlene 8 kg hanya dalam waktu 30 hari. No pain, no gain tentunya. Penurunan berat badan drastis mereka harus dibayar dengan rasa sakit dan tidak nyaman.
Metode yang dikembangkan Nikolas ini mengharuskan lidah dijahit sebanyak enam jahitan untuk menempelkan koyo plastik tersebut. Alhasil, mengunyah makanan padat jadi sangat menyakitkan sehingga pemakainya harus mengonsumsi makanan dalam bentuk cairan. Kalorinya pun dibatasi, hanya 800 kalori per hari. Diet ini diciptakan sendiri oleh ahli bedah plastik di Beverly Hills itu.
Lysander pun mengakui lidahnya terasa sakit saat makan apapun, bahkan makanan yang berukuran kecil sekalipun. "Rasanya sakit. Dan ternyata ini berhasil. Aku tidak boleh makan!" seru wanita berusia 27 tahun ini, seperti dikutip dari Daily Mail.
Hal yang sama juga dialami Marlene yang sebelum memakai koyo plastik, berat badannya 76 kg. Ia berhasil menolak godaan makanan siap saji favoritnya. Tapi di sisi lain ia juga kesal setiap kali keluarganya makan malam, dia harus 'meminum' makanannya di ruangan lain.
Dr Nikolas mengklaim pasien-pasiennya bisa menurunkan berat badan rata-rata 8 kg dalam sebulan. Hasilnya bisa bertahan hingga delapan bulan setelah koyo dilepas. Pemasangan koyo memang disarankan maksimal hanya 30 hari. Ia juga menyatakan sejauh ini belum ada keluhan dan efek samping yang ditimbulkan prosedur kontroversial itu hanya sedikit.
Namun pakar penurunan berat badan Dr Robert Huizenga mengatakan tidak yakin dengan efektivitas koyo tersebut, terutama untuk hasil jangka panjang. Menurutnya, menahan makan karena takut lidahnya terasa sakit adalah pendekatan yang primitif.
"Sama saja dengan menyewa orang untuk menodongkan pistol ke kepala Anda dan mengancam dia akan menembakkannya setiap kali Anda makan," ujar Dr Robert.
Dia menambahkan, "Memasang koyo di lidah dan setiap Anda makan makanan padat, akan terasa sangat sakit. Siapa yang tahu konsekuensi apa yang akan didapat dalam jangka panjang."Read more: